Hidangan unagi yang manis banyak disukai masyarakat Jepang. Rasanya yang manis berbalut sempurna dengan tekstur empuk dan lembut. Meskipun sangat populer dan banyak digemari, sayangnya ikan sidat yang menjadi bahan dasar unagi akan mulai sulit didapat.
Kementrian Lingkungan Hidup di Jepang telah menambahkan daftar ikan sidat sebagai ikan langka. Pernyataan inipun diumumkan pada hari Jumat lalu. Menurut perhitungan pemerintah, spesies ikan sidat telah menurun hingga 90 persen selama tiga tahun terakhir.
Salah satu media lokal di Jepang yaitu Yomiuri Shimbun, melaporkan bahwa populasi ikan sidat menurun secara bertahap sekitar 5 persen sejak tahun 1960-an. Karena itulah ikan sidat di masukkan ke dalam daftar Red List atau daftar merah pemerintah.
Padahal sejak lama ikan sidat menjadi salah satu hidangan utama yang terpopuler di Jepang. Selain unagi ada pula menu Unadon, sidat bakar yang disajikan di atas nasi. Bahkan sekitar 70 persen belut di Jepang menjadi bahan dasar utama masakan ini.
Meskipun pelarangan ini belum sepenuhnya disahkan, namun Dinas Perikanan setempat berencana akan mempertimbangkan peraturan baru untuk mengatasi masalah ini. Karena ikan yang menyerupai belut ini adalah spesies hidangana laut terlezat dan paling banyak dikonsumsi.
Saat inipun diketahui, Jepang hanya dapat memasok 30 persen sidat dari negara sendiri. Untuk mengatasi kekurangannya, sidat akan dipasok dari dua negara yaitu China dan Taiwan.
0 komentar:
Posting Komentar